photo IKLAN_zps0bd7cdbd.png

Saturday, January 5, 2013

Diet di Saat Hamil

Tip Diet Pada Masa Kehamilan
Ibu hamil memerlukan makanan lebih banyak daripada biasanya. Selain untuk keperluan dirinya, ibu hamil juga harus makan untuk janin yang dikandungnya. Agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, Ibu hamil wajib memperhatikan pola dietnya.

Tingkatkan Asupan Kalori
Dibutuhkan sekitar 300 kalori ekstra oleh sang ibu agar bayi dalam kandungan tetap sehat. Asupan kalori ini setara dengan segelas susu rendah lemak, sepotong roti dan sebuah apel. Dan inilah yang dianjurkan untuk dikonsumsi pada trimester pertama.

Tingkatkan Asupan kalsium
- Kalsium membantu pembentukan tulang pada janin dan mencegah keropos tulang pada ibu hamil mengingat kebutuhan kalsium sang ibu kian meningkat saat hamil.
- Kalsium juga dapat mencegah tekanan darah tinggi dan meningkatkan fungsi saraf dan otot pada ibu hamil.
Ibu hamil memerlukan tiga gelas atau lebih susu rendah lemak berkalsium setiap hari sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan kalsium harian sebanyak 1.000 mg kalsium per hari baik dari susu atau makanan lain yang kaya kalsium.

Tetap Terhidrasi
Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat terhindar dari sembelit, menjaga volume darah dan melancarkan suplai oksigen dalam aliran darah ke seluruh tubuh. Minumlah minimal 8 gelas air per hari untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Anda juga bisa mengonsumsi jus buah, susu kedelai atau minuman sehat lain yang baik untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.

Zat Besi adalah Mutlak
Makanan kaya protein, seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, atau kacang-kacangan, juga merupakan sumber zat besi yang diperlukan bagi ibu hamil. Mineral ini adalah salah satu nutrisi yang paling sering diabaikan selama kehamilan. Zat besi penting untuk menjaga suplai oksigen tetap  normal pada bayi, untuk pertumbuhan optimal, dan untuk mencegah persalinan prematur. Pastikan Anda menyertakan beberapa makanan kaya zat besi dalam makanan sehari-hari.

Ada yang boleh dilakukan dan ada pula yang tidak dianjurkan untuk dilakukan di masa kehamilan. 4 diantaranya adalah:
Konsumsi Seafood Berlebihan
Lemak pada ikan yang dikenal sebagai Omega-3 memiliki peran penting dalam pembentukan otak dan penglihatan bayi. Ibu yang rajin mengasup Omega-3 dapat memiliki bayi dengan skor IQ yang tinggi saat lahir nanti. Omega-3 juga dapat membantu mencegah kelahiran prematur, alergi dan asma pada bayi di kemudian hari.
Buruknya, hampir semua ikan mengandung zat mercury, yakni kandungan racun yang dapat mengakibatkan kerusakan syaraf. Agar terhindar dari risiko tersebut, wanita hamil dianjurkan untuk membatasi konsumsi seafood dengan mengonsumsinya tidak lebih dari 12 ons per minggu.

Mengonsumsi Alkohol, Kopi, dan Soft Cheese
Mengonsumsi alkohol dapat mengakibatkan bayi lahir cacat. Tidak ada batas aman mengonsumsi alkohol bagi ibu hamil. Begitu pula dengan mengonsumsi kopi. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa mengonsumsi kopi tidak mempengaruhi berat badan bayi atau menyebabkan bayi lahir cacat. Namun, penelitian tidak menganjurkan untuk mengonsumsi kopi selama kehamilan karena kafein sering dihubungkan dengan keguguran dan pertumbuhan bayi terhambat. Sedangkan konsumsi soft cheese dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri listeria. Bakteri yang mengakibatkan flu dan membahayakan calon bayi seperti keguguran, lahir prematur, dan kematian pada tingkat lanjut.

Diet Rendah Karbohidrat
Masa kehamilan sepertinya bukan waktu yang tepat untuk bermain-main dengan pola makan Anda. Memberlakukan diet rendah karbohidrat dengan alasan takut gemuk sepertinya harus Anda singkirkan terlebih dahulu. Memenuhi kebutuhan gizi calon bayi wajib menjadi perhatian utama. Jadi, tetaplah pada pola makan yang benar dan sehat demi kesehatan Anda dan sang buah hati.

Berat Badan Berlebihan
Berat badan bertambah pada saat hamil adalah hal yang wajar, karena di dalam tubuh Anda terdapat janin yang dikandung. Namun, jangan sampai bertambahnya berat badan ini masuk dalam kategori overweight. Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestational, pre-eklampsia, lahir mati, lahir prematur dan lahir caesar.

Berat badan normal akan bertambah sekitar 6-12 kg hingga bulan ke-9. Sedangkan untuk ibu dengan berat badan kurang secara normal akan bertambah sekitar 12-18 kg. Angka ini bisa bervariasi tergantung dari tinggi dan berat badan awal sang ibu.

Pola kenaikan berat badan saat kehamilan juga menjadi faktor yang penting. Secara normal berat badan ibu akan bertambah sebanyak 1-3 kg pada trimerster pertama (tergantung dari tinggi badan dan berat badan awal), dan diikuti peningkatan yang stabil sekitar 0.75 kg pada dua trimester akhir. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mengetahui penambahan berat badan ideal di usia kehamilan Anda.

sumber :  http://duniafitnes.com
semoga bermanfaat :)

No comments:

Post a Comment